Lurah Loa Ipuh Aktifkan Peran RT dalam Optimalisasi Bank Sampah

Lurah Loa Ipuh Aktifkan Peran RT dalam Optimalisasi Bank Sampah. *(ADV Diskominfo Kukar/vk)

Wishindonesia.id, TENGGARONG – Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, semakin gencar menggalakkan pengelolaan sampah dengan pendekatan berbasis lingkungan. Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan, mendorong keterlibatan seluruh RT dalam pembentukan dan pengelolaan bank sampah, sejalan dengan program One Zero Waste yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
“Kalau bicara penanganan sampah, kami masih konsern. Sudah membuat surat ke RT untuk fokus penanganan sampah,” ucapnya.
Menurut Erri, surat edaran kepada RT merupakan langkah awal untuk memperkuat sinergi antara pemerintah kelurahan dan masyarakat. Dana operasional yang bersumber dari bantuan RT diarahkan untuk mendukung kegiatan kebersihan dan pemilahan sampah rumah tangga.
Saat ini, enam bank sampah aktif tersebar di wilayah Kelurahan Loa Ipuh. Beberapa di antaranya adalah Bank Sampah Seroja di Jalan Selendreng, Bank Sampah Mangkuraja 1 yang melibatkan pemuda, dan Bank Sampah Rotok Etam. Erri menegaskan, unit-unit ini akan terus diperkuat agar mampu mengelola sampah secara berkelanjutan.
“Bank sampah ini jadi salah satu strategi untuk memastikan sampah dikelola dengan tepat dan punya nilai ekonomi,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa bank sampah juga memiliki peran edukatif. Pemerintah kelurahan rutin mengadakan pelatihan pemilahan sampah dan sosialisasi kepada warga agar kesadaran lingkungan tumbuh dari rumah tangga.
“Kesadaran masyarakat adalah kunci. Karena kalau tidak dipilah sejak awal, bank sampah pun tidak bisa bekerja optimal,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari target Kukar Zero Waste 2025, Kelurahan Loa Ipuh menyiapkan langkah strategis agar kegiatan ini menjangkau sektor pendidikan dan pelaku usaha mikro. Sejumlah sekolah mulai melaksanakan kegiatan berbasis kebersihan dan daur ulang sebagai bentuk kontribusi.
Pemerintah kelurahan juga menggandeng komunitas lingkungan dan pihak swasta untuk memperluas dampak program. Program ini ditujukan agar pengelolaan sampah tak hanya menjadi rutinitas, tetapi budaya baru di tengah masyarakat.
“Kami ingin program ini bukan hanya berjalan di atas kertas, tetapi benar-benar menjadi kebiasaan positif warga,” pungkasnya.
(*ADV Diskominfo Kukar/vk)







